Wednesday 17 August 2016

Merdeka Untuk Sang Penyair

Merdeka Untuk Sang Penyair
Wahai Sang Penyair
Sampaikan kebenaran dalam puisi
Kata dalam tulisan begitu berteduh
Masa Kemerdekaan akan semakin terhancur
Ekspresi tak menganjuk oleh perasaan hati
Mendengarkan arus sungai gelombang dari dalam
Karena perang mengisahkan darah luka menetes tanahnya
Masa lalu akan suram dari fikiran hingga ke hati

Wahai Sang Penyair
Ketenangan terus mengalir lalu mengalir lagi
Renungkan kehidupan demi kemenangan untuk kita
Beban akan selamat dari bela negara
Setetes gelas menghampiri bunga bekas petik


Surabaya, 17 Agustus 2016

No comments:

Post a Comment

Pemuda Pulang Kampung walau Orang Tua Tiada

Pemuda itu berjalan, langkahnya berat dan lesu, Di kota besar, dia mencari pekerjaan, namun tak kunjung berhasil, Hatinya penuh kekecewaan, ...