Angin seperti salju
Angin mengelilingi udara desa
Inilah kita habiskan waktu menikmati wahana seru
Tidak cukup bila menambahkan kesenangan melaui terjun langit
Berjalan dengan sendirinya lalu luncur oleh tanah es
Hampiri pohon beringin tertutupi air salju
Angin bersepoi-sepoi meniup setiap waktu
Salju seperti lilin karet membentuk wajahmu
Tak semudah terus ke awan
Berjalan kaki di jalan sangat licin di tengah badai salju
Saat hujan beserta angin sulit maju jalannya
Hingga terkena tiupan angin sampai mundur secara otomatis
Sesudah itu sampailah pada matahari
Angin tiada tembus dari cahaya
Bahaya terbelah oleh kenyataan
Sedih bila terus terjadi sewaktu-waktu
Probolinggo, 13 Juli 2016
No comments:
Post a Comment