Letak Lubung Jalang
Tersirat waktu semakin parah
Perihkan kota seupama nama tergoda oleh perasaanmu
Keluhkan masalah seiring lagu menyandang sakit tak kunjung pulih
Tersimpan kertas suara mengumpankan darah manusia
Mengorbankan jiwa berinkarnasi tanda tanya
Terpaku seputik bunga cerita
Tulisan tak akan infus organ berbicara
Tidak mengerti pelukan membuat tangan tergoles luka
Berati sebuah terowongan tergelap tanpa lampu
Percikkan api menerangkan cahaya merah
Asingkan laut mengalir maju mundur tercipta rasa
Setengah hidup bergambarkan egois terhadap pikiranmu
Ini jelas retakkan kertas setelah menggulungkanmu
Surabaya, 20 Juli 2016
No comments:
Post a Comment