Selisihkan Hidup Menjadi Dua
Hidup satu menjalani kebaikan seperti perjalanan jauh tanpa bersuara
Sia sekali keringat sekujur kain dan tubuhmu
Sampai di sini tak jenuhkan air matamu
Pekerjaan membuat beban kadang ringan dan kadang beban terasa berat
Ia tidak ada sempurna setiap amalan ku tuliskan
Baru saja mengingat semua kejadiannya
Hidup kedua penuh penderitaan
Setiap keluar rumah menikmati kebiasaan tidak jelas ku maksudkan
Setiap batang bercahaya merah menyeduh cahaya lalu menafas dalam asapmu
Tengkorak meleleh setiap sakit berujung luka
Rasakan sakit penuh perih
Isakkan tangismu menodai siksa kuburmu
Surabaya, 21 Juli 2016
No comments:
Post a Comment