Gumamkan Desa Terpendam
Suasana hampir jernih
Selalu ke penjamkan desa berasal dari pemandangan yang berbinar-binar cahaya putih
Kabut dingin menyelimuti telaga air sungai
Air terjun menjatuhkan sungai berlaut
Seolah-olah keragaman terus lestari dari alam
Sahabat satwa mengelilingi hutan luas penuh berpohon teduh
Sangat sejuk dan segar menghantarkan hari
Inilah jalan raya bersama rumah bersebelahan sembari cerita tanpa menggoreskan darah
Daerah ini penuh terdiam
Selayak rumah bersuara tanpa diam
Gumamkan angin kencang menyambari atap rumah
Terpecah menjadi dua bagian
Pertama melewati jalan tanpa lampu
Kedua melewati jalan merintang
Mengiringi lagi daerah menghargai kebangsaan
Ciptakan kebanggan dalam berempati
Surabaya, 22 Juli 2016
No comments:
Post a Comment